Sunday, February 10, 2013

Anggrek Hutam Sumatera


Anggrek hutan ini di Sumatera Barat sering disebut sebagai anggrek jenggot. Karena warna dan rupanya yang mirip dengan jenggot.



Anggrek alam jenis Corchdaceae ini tumbuh di kawasan hutan Taman Nasional Pulau Siberut, Sumatera Barat. Sayangnya, anggrek jenis ini sudah mulai terancam punah karena kerusakan hutan dan aktivitas perburuan liar.

Uniknya, anggrek ini punya lidah (labelum) yang berserabut panjang pada tepinya. Anggrek jenggot ini dapat hidup di dataran rendah sampai di ketinggian 1100 m dari permukaan laut.


Bunganya berwarna hijau apel mengeluarkan aroma wangi semerbak yang sangat menyengat, terutama kalau menjelang malam hari. Oleh karena itu, diperkirakan struktur fisik dan kimiawi bunga ini sangat khas untuk menarik perhatian serangga-serangga yang aktif di malam hari agar dapat menyerbuki bunganya.


Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun, tergantung pada kedewasaan bulb nya. Keunikan bunganya membuat anggrek species ini menjadi “koleksi” wajib bagi para kolektor. Tidak mengherankan jika harga yang dibandrol untuk anggrek hutan ini cukup tinggi.

dikutip dari berbagai sumber

Pengetahuan Dasar Anggrek


Mari mengenal Anggrek, puspa pesona bangsa Indonesia

Anggrek termasuk dalam familia Orchidaceae (keluarga anggrek. Anggrek yang ada di dunia mencapai  ± 30.000 jenis, sedangkan di Indonesia terdapat >5.000 jenis anggrek (1/6 ). Ciri khas bunga anggrek adalah bunganya memiliki labellum atau pada umumnya orang menyebutnya bibir-bibiran.

 Labellum tersebut yang membedakan berbagai spesies anggrek yang ada. Selain itu anggrek juga memiliki pseudobulb yang merupakan penebalan atau penggembungan batang (umbi semu) dan  berfungsi untuk menyimpan air dan cadangan makanan. Anggrek memilki akar yang berguna untuk melekat pada substrat, menyerap air dan makanan, dan fotosintesis. Pada akar anggrek terdapat epidermis ganda yaitu berupa velamen, berwarna putih, berfungsi sebagai tempat untuk simbiosis dengan mikoriza. Ketika mengamati anggrek yang ada di pekarang rumah atau bahkan ketika kita menyempatkan diri berkunjung kenursery, kita mengamati bahwa anggrek memiliki arah pertumbuhan batang yang berbeda, dapat dibedakan menjadi dua yaitu anggrek simpodial dan monopodial. 


Anggrek simpodial memiliki ciri-ciri umumnya tumbuh merumpun, ujung batang memiliki pertumbuhan terbatas, batang berhenti tumbuh setelah keluar bunga, dan setelah dewasa berbunga, dan mati maka akan disusul anakan baru. Contoh anggrek simpodial adalah anggrek dari genus DendrobiumCymbidiumGrammatophyllum,Eria,dan lain-lain. Sedangakan anggrek yang termasuk anggrek monopodial mempunyai ciri-ciri yaitu pertumbuhan batang yang tidak  terbatas, setelah dewasa berbunga batang tetap tumbuh memanjang, dan sering dijumpai  muncul anakan  di bagian batang. Contoh anggrek yang termasuk dalam anggrek monopodial yaitu genusVanda, Phalaenopsis, Arachnis, Ascocentrum, dan lain-lain.


Menilik lebih jauh tentang anggrek ternyata cara hidup anggrek berbeda-beda, sehingga dapat diklasifikasikan menjadi anggrek terestrik yaitu anggrek yang hidupnya di permukaan tanah dan menyerap makanan dari dalam tanah. Anggrek ini memiliki ciri yaitu berdaun lebar, helaian tipis, tidak succulent, rambut akar panjang,dan lain-lain. Contohnya: Spathoglottis plicata. Selain itu ada anggrek epifit, kebanyakan anggrek masuk dalam kategori ini,anggrek ini biasa hidup menempel pada batang, dahan, maupun ranting pohon. Anggrek epifit mempunyai karakteristik yaitu memiliki daun succulent atau tebal seperti kulit, mulut daun kryptopor, akar tidak berambutdanbervelamen. Contohnya: Rhyncostyllis retusa.Selanjutnya ada anggrek litofit yaitu anggrek yang hidup melekat pada bebatuan atau pada substrat yang relatif keras. Adapula anggrek saprofit yang hidup pada seresah, mempunyai ciri daun mereduksi,dan akar bersimbiosis dengan jamur berfungsi mengambil hara dari humus.Contohnya: Epipogium roseum. Anggrek amoebofit merupakan anggrek yang daun dan bunganya muncul bergantian, daun hijau, dan memiliki umbi. Contohnya: Nervilia plicata. Selain itu ternyata dijumpai pula anggrek rawa, namun belum banyak informasi mengenai hal tersebut apakah spesiesnya.


Anggrek yang ada di Indonesia biodiversitasnya sangat tinggi, bunga anggrek mempunyai struktur dasar yang terdiri dari sepala dorsal, sepala lateral,petala lateral, gynostemium, dan labellum. Ketika tidak melihatnya secara langsung mungkin agak sulit membedakan bagian-bagian tersebut, namun perlu kita tahu bahwa bunga anggrek memiliki gynostemium yang merupakan alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelaminin betina (putik) yang bersatu dan membentuk bangunan sedangkan labellum adalah modifikasi petala pada bunga anggrek yang menyerupai bibir dan sebagai ciri khas bunga anggrek.


dikutip dari berbagai sumber

Foto Anggrek

Anggrek | Orchid






















dilansir dari berbagai sumber

Komunitas | Anggrek

Komunitas Anggrek,itulah sebagian hal yang diimpikan oleh pecinta anggrek di Indonesia.

"Mimpi adalah kunci" Giring,Nidji

Mengenal dan belajar tentang Anggrek mungkin menjadi hal yang kurang menarik bagi sebagian besar anak muda Indonesia. Menanam Anggrek masih dianggap kalah kelas dibanding hobi-hobi yang lain. Tapi bukan berarti tidak ada anak muda Indonesia yang mau bersentuhan dengan dunia Anggrek. Bukan berarti tidak ada laki-laki yang bersedia mengenal bunga yang identik dengan kaum wanita ini. Dan BiOSC adalah salah satu komunitas tempat para anak muda dan mahasiswa belajar mengembangkan pengetahuan mereka tentang Anggrek. Dari kelompok studi ini pula mereka mencoba mengabarkan dan menyebarkan rasa cinta terhadap anggrek Indonesia kepada lingkungan sekitar.

Didapati sebanyak 80 mahasiswa yang sebagian besar adalah mahasiswa baru mendaftar untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar (Diksar) VII Biology Orchid Study Club (BiOSC) UGM adalah sebuah kebahagiaan. Meski mungkin beberapa di antaranya akan “tereliminasi” oleh seleksi dan pembuktian komitmen serta passion, namun setidaknya mereka telah menunjukkan keinginan selangkah lebih maju untuk mengenal Anggrek Indonesia.

Dibentuk 1 Februai 2006 di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, BiOSC bukan hanya menjadi kelompok studi mahasiswa yang mewadahi minat dan ketertarikan mahasiswa pada dunia Anggrek terutama Anggrek Indonesia. BiOSC berusaha perlahan menanamkan rasa cinta Anggrek Indonesia pada diri generasi muda dimulai dari para anggota yang bergabung di dalamnya. BiOSC juga memupuk semangat dan harapan Anggrek Indonesia dapat dikenali secara luas oleh masyarakat hingga dapat menjadi kebanggaan bersama.




pengenalan anggrek secara umum




Lalu bagaimana membuat orang Indonesia mau “melihat” Anggrek nya sendiri ?. Apa yang harus dilakukan ? Dan siapa yang harus melakukannya ?. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu pun sudah berulang kali dirumuskan dalam setiap pertemuan atau seminar yang membahas tentang Anggrek dan kekayaan alam Indonesia. Namun ada satu yang mungkin terlewatkan dari itu semua yakni keterlibatan para pemuda, merekalah generasi yang diharapkan menjadi Agen bagi Anggrek Indonesia.
Melalui komunitas atau kelompok studi seperti BiOSC ini rasa cinta para generasi muda kepada Anggrek Indonesia dapat perlahan ditanamkan. Mereka diajak mengenal Anggrek Indonesia, mengenal bahwa hampir seperlima dari seluruh spesies Anggrek yang ada di dunia dijumpai di Indonesia. Mengenal potensi Anggrek Indonesia yang tidak hanya cantik sebagai hiasan saja namun juga berpotensi sebagai tanaman obat.

pengenalan konservasi dan memperlakukan anggrek di alam




puzzle anggrek dari daun kering


Mereka belajar bersama mengenal sifat-sifat Anggrek, cara budidaya dan  merawatnya. Mereka juga berjalan bersama-sama menyimak kecantikan Anggrek Indonesia di habitat alaminya, menembus hutan, menuruni lembah dan mendaki bukit. Pengetahuan tentang konservasi dan memperlakukan Anggrek di alam juga dipelajari. Bagi yang memiliki keterampilan menggambar mereka diajak menggambar Anggrek sesuai kaidah untuk keperluan penelitian. Demikian juga dengan memotret, para anak muda ini diajak mendokumentasikan kecantikan Anggrek secara alami di alam.


Semuanya dilakukan untuk mengenalkan Anggrek Indonesia. Banyak di antara mereka yang berdecak kagum ketika untuk pertama kali menyaksikan Anggrek tumbuh di habitat aslinya. Sebagian  tak menyangka akan melihat anggrek dengan bentuk bunga yang “aneh”. Sebagian lain ada yang baru sadar kalau jasad tumbuhan yang dihadapinya ternyata Anggrek. Sebagian bahkan akhirnya ketagihan berjalan-jalan ke alam menyingkap keindahan Anggrek negerinya




dan dari merekalah semangat anggrek akan terus berkembang


anggrek | dari kami untuk indonesia


dikutip dari berbagai sumber

More Closely : Anggrek :

Anggrek,Endemik yang men-jamur didunia. Siapa sih yang tidak mengenalnya? Variasi bunganya bermacam – macam, dan sasoknya cantik mempesona. Eksistensinya sebagai  tanaman hias di Indonesia sudah cukup lama. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas. Saat ini dengan perkembangan teknologi, lahir silangan-silangan anggrek yang lebih indah.

Anggrek mempunyai variasi jenis cukup banyak, baik yang spesies maupun hibrida Masing-masing jenis memerlukan perlakuan yang berbeda pula. 


Anggrek,tidak hanya sekedar anggrek.Ada berbagai macam tumbuhan anggrek dan jenisnya.Perbedaannya terletak pada bentuk tanaman dan bentuk tubuh.
Yuk mari simak perbedaaan berikut.





Bentuk Tanaman


Monopodial
Seperti yg sudah diulas pada artikel sebelumnya,Anggrek monopodial memiliki bentuk pertumbuhan memanjang dan biasanya tumbuh tegak lurus, hanya memiliki sebuah batang yang akan terus memanjang sesuai usianya. Hampir sebagian besar Anggrek monopodial dihabitat alamnya akan tumbuh tegak, memanjat batang pohon inangnya atau tebing, dimana akar-akar yang keluar dari batangnya akan menempel pada batu atau pohon. Anggrek monopodial kadang juga mengeluarkan anakan pada sisi batangnya, yang nantinya akan menjadi tumbuhan dewasa sama seperti induknya. Bunga pada anggrek monopodial akan tumbuh dan keluar dari sisi batang, disela daun dan bukan pada puncak titik tumbuh tanaman.


Simpodial
Anggrek simpodial memiliki karakteristik yang berbeda dengan anggrek monopodial, yaitu tumbuhnya anakan atau pseudobulbs yang terus menerus pada sisi pseudobulbs, jadi batang pada anggrek simpodial akan berupa seperti umbi atau pseudobulb, dimana setiap pseudobulb akan mencapai titik maksimal pertumbuhan dan selanjutnya akan mengeluarkan pseudobulbs yang baru dan seterusnya, ini sangat berbeda dengan anggrek monopodial yang hanya memiliki sebuah batang saja dan akan tumbuh terus hingga puluhan meter panjangnya. Tanaman simpodial akan menghasilkan bunga dari pangkal pseudobulbs, ujung titik tumbuh atau dari sela-sela daun pada pseudobulbnya.


Cara Tumbuh

Anggrek terrestrial
Anggrek tanah atau anggrek terrestrial memiliki karakteristik seperti, tumbuh dan berbunga ditanah, media tumbuhnya biasanya merupakan campuran bahan-bahan organik yang kaya akan unsur hara, dihutan anggrek terrestrial tumbuh pada lantai hutan yang gelap atau dapat juga pada padang rumput yang mendapatkan sinar matahari penuh. Jenis anggrek terrestrial umumnya banyak ditemukan pada hutan dataran tinggi dan hanya sebagian kecil saja yang tersebar di dataran rendah yang panas.

Anggrek epifit
Anggrek epifit merupakan populasi yang terbesar dari seluruh anggrek yang hidup di alam tropis, tanaman ini tumbuh menempel pada batang atau pohon tanaman lain pada hutan-hutan, mereka menempel dan bukan merupakan tanaman parasit, sebagian dari anggrek jenis ini akan tumbuh pada ranting-ranting pohon yang tinggi, berupaya untuk mendapatkan sinar matari yang cukup.

Anggrek litofit
Tanaman ini tumbuh pada cadas atau batu pada lereng gunung atau tepi pantai, akar-akar anggrek litofit biasanya banyak dan tebal, akar ini akan menjalar dan memenuhi batu atau cadas tempat tumbuhnya, anggrel litofit sangat menyukai media atau tempat tumbuh yang memiliki drainase yang baik dan tidak ergenang.

Anggrek saprofit
Jenis anggrek ini tumbuh pada lantai hutan atau batang pohon yang sudah lapuk, mereka tumbuh dan hidup dari nutrisi yang didapat dari bahan-bahan organik yang membusuk, anggrek saprofit tidak memiliki zat hijau daun atau Chlorophyll. Anggrek jenis ini tidak banyak dibudidayakan, karena syarat hidupnya yang sulit dan umunya tidak memiliki bunga yang cantik atau bernilai ekonomis.

Contoh genera anggrek monopodial
Arachnis, Ascocentrum, Vanda, Renanthera, Rhynchostylis, Ascocenda, Mokara, Kagawara, Phalaenopsis, Paraphalaenopsis, Trichoglottis, Aerangis, Angraecum, Aerides, Thrixspermum, Armodorum, Vandposis, Papilionanthe, Amisiela, Kingidium, Schoenorchis, Neofinetia, Ascoglossum, Sarcanthus, Luisia, Doritis, Gastrochilus, Esmeralda, Euanthe,

Contoh genera simpodial
Dendrobium, Dendrochilum, Eria, Paphiopedilum, Cattleya, Laelia, Oncidium, Catasetum, Cymbidium, Zygopetalum, Miltonia, Brassia, Odontoglossum, Bulbophyllum, Colminara, Cynoches, Coelogyne, Arundina, Grammatophyllum, Spathoglottis, Encyclia.

Contoh anggrek terrestrial
Sebagian besar Paphiopedilum, Spathoglottis, Bromhedia, Macodes, Corybas, Cryptostylis, Diuris, Eulophia, Tetramicra, Thelymitra, Caladenia, Calanthe, Phaius, Acanthephippium, Calypso, Cypripedium

Contoh anggrek epifit
Ascocentrum, Cattleya, Dendrobium, Coelogyne, Phalaenopsis, Paraphalaenopsis, Ascocentrum, Eria, Dendrochilum, Thrixspermum, Kingidium, Rhynchostylis, Vanda,

Contoh anggrek litofit
Vandopsis lissochiloides, Arachnis flos-aeris, sebagian Paphiopedilum, Sebagian Bulbophyllum



dikutip dari berbagai sumber

Friday, February 8, 2013

Cara Penyiraman Yang Baik Untuk Anggrek

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyiram anggrek anda, antara lain :

Menyemprot
Cara ini sering dilakukan penanam anggrek yang memiliki banyak waktu dengan mengecek daun satu satu persatu, me-lap setiap daun anggrek, dan kemudian menyemprotnya. Memang anggrek membutuhkan kelembaban khusus, sehingga para pemilik anggrek sendiri lebih tau mengenai tanamannya sendiri. Menyemprot bisa juga diartikan menyiram, tetapi untuk anggrek menyiram tidak disarankan, karena anggrek tidak membutuhkan air yang banyak, melainkan kelembaban yang pas, bukan basah.

Merendam
Hal ini dilakukan oleh para penghobi dengan kelas lebih tinggi, mereka manaruh potnya langsung pada ember yang berisi air, kemudian merendamnya untuk beberapa saat. Hal ini dianggap pot tidak akan menyimpan air yang banyak karena direndam sebentar. Pot anggrek juga memungkinkan untuk hal ini dikarenakan lubang pada pot yang terhitung cukup besar.

Menggunakan Alat bantu
Cara yang ketiga ini sering dilakukan oleh peternak :D anggrek, dikarenakan mereka tidak memiliki pegawai yang cukup waktu untuk menyiram satu persatu, sehingga mereka hanya membuat kelembaban di ruang pas dengan yang dibutuhkan anggrek dengan spesies tertentu pula. Hal ini menjadikan pertanian anggrek menjadi lebih mudah. Salah satu contohnya adalah menggunakan pipa untuk menyiram secara berkala, pengatur suhu ruangan, pengatur cahaya matahari yang difungsikan pada atap ruangan, atau menggunakan kasa khusus yang menjaga air didalam area penanaman tidak cepat menguap.

Saran : menurut saya anda dapat menggunakan cara apapun dalam menyiram anggrek, tetapi yang paling penting adalah berapa lama anda bersama dengan anggrek itulah yang membuat anda mengenalnya.

Tuesday, February 5, 2013

Anggrek Hitam


Endemik Kalimantan, itulah Anggrek hitam (Coelogyne pandurata).Spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan ini  maskot flora propinsi Kalimantan Timur.Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan.


Di cagar alam Kersik Luway ada dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek. Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah (labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa mekar pada bulan Maret hingga Juni.
Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas kelapa muda.


kini Anggrek hitam makin langka,keberadaannya ikut menjadi salah satu warisan alam yang dilindungi oleh Pemerindah.So kita harus ikut melindungi sang anggrek hitam endemik kalimantan timur ini.

Monday, February 4, 2013

Anggrek Bulan


Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) atau puspa pesona adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume.
Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut.
Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.

Sunday, February 3, 2013

Anggrek Berbunga Mini Ditemukan di Kalimantan


Dendrobium mucrovaginatum Metusala & J.J.Wood, merupakan salah satu jenis spesies anggrek yang ditemukan di wilayah kalimantan oleh peneliti kebun Raya Purwodadi pada tahun 2006, "Salah satu keunikan bunga ini adalah ukurannya yang mini. Diameternya hanya kurang lebih 1 cm. Rata-rata anggrek berdiameter 5 cm, kalau yang besar bisa sampai 10 cm," ungkap Destario. Spesies baru ini dipublikasikan pada jurnal Malesian Orchid Journal Vol. 10, bulan Juli 2012, bersama spesies Cleisocentron kinabaluense yang juga ditemukan sebelumnya. Kalimantan diketahui memiliki 1800 nama taksa anggrek. Hampir setiap tahunnya, spesies baru selalu ditemukan di pulau itu.

Karakter unik lainnya adalah pelepah daunnya yang punya tonjolan sempit memanjang berujung runcing, Sifat inilah yang membuat anggrek ini memiliki nama spesies "mucrovaginatum". Bagian pangkal kelopak samping dan bibir bunganya termodifikasi membentuk tabung memanjang yang berisi cairan nektar. Diduga, modifikasi ini memungkinkan serangga polinator yang menghisap cairan nektar sekaligus memindahkan pollinia (benang sari) ke stigma (putik), membantu reproduksi bunga. Bunga mininya sangat menarik, dan tanaman ini cuma sebesar rumput. Sehingga dapat ditumbuhkan pada keterbatasan lahan.

Mucrovaginatum tumbuh merumpun dan dapat mencapai tinggi 30 cm. Batang bagian atas memiliki diameter 1 mm dan menggembung di bagian pangkal bawahnya sebagai tempat penyimpan cadangan makanan. Destario mengatakan, anggrek jenis baru ini berpotensi menghasilkan anggrek hibrida yang berpotensi bisnis. Ada dua karakteristik D. mucrovaginatum yang dinilai bagus, yakni sifat bisa berbunga tanpa mengenal musim serta ukuran bunga yang mini.



Anggrek Terkecil

Anggrek Indonesia Kalahkan Rekor Anggrek “Terkecil di Dunia” dari Ekuador


Pada akhir 2009 yang lalu dunia peranggrekan dunia diramaikan dengan pemberitaan internasional tentang penemuan anggrek berukuran paling kecil di dunia. Lou Jost, peneliti amerika telah menemukan anggrek mini di Ekuador yang kemudian diklaim oleh media internasional sebagai anggrek terkecil didunia. Anggrek dari genus Platystele tersebut memiliki ukuran melintang 2-2,1 mm. Apabila ukuran 2 mm diklaim sebagai ukuran anggrek terkecil di dunia, maka sebenarnya Indonesia memiliki anggrek dengan ukuran yang lebih kecil.





Kecil bukan ?





Anggrek super mini dari genus Oberonia sp ini memiliki ukuran melintang 1,1-1,5 mm yang didapatkan langsung dari sebuah eksplorasi di kepulauan Mentawai pada awal 2010. Anggrek dari genus Oberonia spini memiliki bunga berwarna jingga terang dan dalam satu rangkaian perbungaan disusun atas ratusan kuntum bunga yang tersusun teratur dalam pola spiral.





Anggrek Mentawai


Literatur dan specimen herbarium yang diperlukan untuk acuan identifikasi harus digali dari herbaria di Inggris dan Leiden, mengingat literatur dan record herbarium anggrek di herbaria Indonesia masih sangat terbatas sekali. Literatur tentang spesies-spesies genus Oberonia didominasi publikasi jurnal terbitan pertengahan tahun 1800-an hingga awal 1900.

Puluhan tahun setelah itu, nyaris tidak pernah ada publikasi terkait genus ini. Hingga akhirnya pada tahun 1997 muncul publikasi tentang transfer sebuah anggrek spesies dari Nepal yang dahulunya pernah dipublikasi pada tahun 1825 dengan nama Stelis mucronata dan sekarang ditransfer untuk masuk kedalam genus Oberonia, menjadi Oberonia mucronata. Sedangkan publikasi signifikan lainnya yaitu penemuan satu spesies baru Oberonia ensifolia dari Sumatera (Indonesia) oleh J.B.Comber, seorang taksonom berkebangsaan Inggris, pada tahun 2001.

Sebagai tambahan informasi, bahwa genus Oberonia umumnya memang memiliki bunga dengan ukuran miniatur, karena alasan itu pula anggrek dari genus ini kurang memiliki nilai komersial dikalangan para penggemar anggrek bahkan peneliti sekalipun. Itulah sebabnya sejak dahulu belum ada peneliti dunia yang berhasil melakukan revisi genus Oberonia di Indonesia atau bahkan di kawasan Malesiana dengan sukses, mengingat jumlah spesies di kawasan ini cukup melimpah.

Meskipun demikian, dari sudut pandang botani anggrek ini memiliki nilai pengetahuan yang tak ternilai. Sangat tidak menutup kemungkinan akan ditemukan anggrek dengan ukuran yang lebih kecil dari belantara Indonesia, mengingat masih banyak spesiesOberonia di Indonesia yang belum diteliti lebih jauh.

Dengan demikian dapat diklarifikasi bahwa untuk sementara, rekor anggrek terkecil di dunia yang dipegang oleh anggrek dari Ekuador telah dikalahkan oleh anggrek Oberonia sp dari kepulauan Mentawai. Namun perlu dicatat bahwa saya tidak dalam posisi untuk mengklaim Oberonia sp ini sebagai anggrek yang terkecil di dunia, karena hal ini perlu kajian ilmiah lebih menyeluruh terhadap seluruh spesies dari genus Oberonia. Tapi paling tidak sementara ini kita dapat berbangga karena anggrek Indonesia telah menggeser posisi anggrek dari Ekuador yang sebelumnya diklaim sebagai anggrek paling kecil di dunia.

Saturday, February 2, 2013

Budidaya Tanaman Anggrek

Budidaya tanaman anggrek tergolong sulit bagi orang yang memiliki kehidupan di kota besar, dikarenakan anggrek membutuhkan hawa yang dingin dan lembab. Anggrek juga merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan perhatian khusus. Anggrek telah dibudidayakan sejak 50 tahun yang lalu dan sekarang telah mengalami banyak perkembangan metode budidaya dengan teknologi yang ada. Banyak yang telah memanfaatkan anggrek sebagai penghias halaman rumah atau sebagai simbol kasih sayang, bahkan anggrek telah menjadi bunga nasional di negara Thailand dan Singapura. Biasanya penanaman anggrek dapat menggunakan pot atau ditempel pada tanaman lain. 

Budidaya Anggrek

Yang perlu diperhatikan dalam budidaya anggrek adalah sebagai berikut :
  1. Intensitas cahaya matahari
  2. Ketinggian tempat
  3. Udara dan kelembaban
  4. Fotoperioditas 
  5. Tempat tanaman
  6. Media
Intensitas Cahaya Matahari
Pemilihan tempat yang sesuai untuk tanaman anggrek penting untuk dilakukan, namun hal ini perlu disesuaikan juga dengan jenis anggrek. Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang diperlukan, anggrek dapat dikategorikan dalam 3 jenis:
  • anggrek yang membutuhkan 100% cahaya matahari (terkena sinar matahari langsung); contohnya Arachnis, Renanthera, Vanda
  • anggrek  yang membutuhkan 40-50% cahaya matahari (setengah ternaungi); contohnya Cymbidium, Oncidium, Vanda, Dendrobium, dan  Cattleya
  • anggrek  yang membutuhkan <25% cahaya matahari (daerah teduh); contohnya Paphiopedilum dan Phalaenopsis
Ketinggian Tempat
Jenis anggrek yang berbeda juga menentukan perbedaan ketinggian tempat tumbuh yang sesuai. Berdasarkan ketinggian tempat anggrek dibagi menjadi 3 kelompok:
  • anggrek yang tumbuh baik pada ketinggian 1001 m dpl; contohnya Cymbidium, Miltonia, dan Paphiopedilum
  • anggrek yang tumbuh baik pada ketinggian 501-1000 m dpl; contohnya Dendrobium, Cattleya, Phalaenopsis, dan Oncidium
  • anggrek yang tumbuh baik pada ketinggian 500 m dpl; contohnya Arachnis, Renanthera, dan Vanda
Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara yang baik dapat membuat pertumbuhan anggrek menjadi lebih optimal, yaitu udara yang berhembus dengan lembut secara terus-menerus. Oleh karena itu budidaya anggrek biasanya ditaruh bukan dalam ruangan tertutup tetapi pada rumah rumahan yang terbuka, atau menggunakan kasa khusus untuk tanaman anggrek. Kasa khusus ini memang digunakan untuk memberi sirkulasi udara yang baik dan dapat menahan angin yang masuk kedalam rumah rumahan anggrek

Kelembaban Udara
Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan anggrek adalah tidak kurang dari 70%

Fotoperioditas
Fotoperioditas adalah lamanya penyinaran sinar matahari, sedangkan di Indonesia lamanya siang relatif berimbang dengan waktu malam sehingga cocok sebagai tempat tumbuhnya anggrek.

Tempat Tanaman
Tempat tanaman yang digunakan adalah pot yang memiliki lubang pembuangan air yang besar, sehingga air yang tersimpan dalam pot tidak mengendam dan membuat kadar air dalam pot semakin basah. Memang anggrek butuh lembab, tetapi tidak sampai selalu basah. Kesalahan dalam pemilihan pot atau tempat tanaman dapat membuat anggrek membusuk

Media
Media yang digunakan biasanya adalah arang kayu yang biasa dibuat untuk kompor pembakaran jaman dahulu, atau arang yang digunakan untuk memasak sate. Arang tersebut dibersihkan hingga bersih, dan biasanya pembudidaya anggrek menggodok dahulu arang tersebut dengan tujuan mengurangi bakteri yang bisa merugikan anggrek. Tujuan penggunaan arang ini adalah agar akar anggrek dapat melekat pada arang. Media lain yang bisa digunakan adalah akar akaran yang bisa dibeli di toko budidaya anggrek, media pohon juga bisa digunakan sebagai tempat melekatnya akar tanaman anggrek.

Tipe Pertumbuhan Anggrek / Orchidaceae

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. 


Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin


Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap. Orchidaceae adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Anggrek kereta api eksekutif yang melayani Surabaya Pasar Turi-Gambir. Gambar disamping merupakan Kereta Api Argo Anggrek di Indonesia

Tipe Pertumbuhan

Monopodial

Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).

Anggrek Bulan

Vanda
Simpodial
Anggrek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.
Dendrobium
Cattleya

Daftar Anggrek Langka Yang Dilindungi Di Indonesia

Negara Indonesia terbukti merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati nggrek yang sangat besar, semua pihak sebenarnya telah bertindak secara baik. Salah satunya adalah semakin bermunculnya kelompok-kelompok pencinta wanita :D, eh maksud saya kelompok pencinta anggrek. Pemerintah juga telah mengatur tentang anggrek di Indonesia, meskipun tidak semua jenis anggrek telah didaftarkan pada undang-undang :D maksud saya blum tercantum di Undang-undang. Pemerintah telah mengatur 29 jenis anggrek langka yang dilindungi dengan PP No. 8 tahun 1999 tentang "Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar".Daftar anggrek yang dilindungi tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Ascocentrum miniatum (Anggrek kebutan)
  2. Coelogyne pandurata (Anggrek hitam)
  3. Corybas fornicatus (Anggrek koribas)
  4. Cymbidium hartinahianum (Anggrek hartinah)
  5. Dendrobium catinecloesum (Anggrek karawai)
  6. Dendrobium d’albertisii (Anggrek albert)
  7. Dendrobium lasianthera (Anggrek stuberi)
  8. Dendrobium macrophyllum (Anggrek jamrud)
  9. Dendrobium ostrinoglossum (Anggrek karawai)
  10. Dendrobium phalaenopsis (Anggrek larat)
  11. Grammatophyllum papuanum (Anggrek raksasa Irian)
  12. Grammatophyllum speciosum (Anggrek tebu)
  13. Macodes petola (Anggrek ki aksara)
  14. Paphiopedilum chamberlainianum (Anggrek kasut kumis)
  15. Paphiopedilum glaucophyllum (Anggrek kasut berbulu)
  16. Paphiopedilum praestans (Anggrek kasut pita)
  17. Paraphalaenopsis denevei (Anggrek bulan bintang)
  18. Paraphalaenopsis laycockii (Anggrek bulan Kaliman Tengah)
  19. Paraphalaenopsis serpentilingua (Anggrek bulan Kaliman Barat)
  20. Phalaenopsis amboinensis (Anggrek bulan Ambon)
  21. Phalaenopsis gigantea (Anggrek bulan raksasa)
  22. Phalaenopsis sumatrana (Anggrek bulan Sumatera)
  23. Phalaenopsis violacose (Anggrek kelip)
  24. Renanthera matutina (Anggrek jingga)
  25. Spathoglottis zurea (Anggrek sendok)
  26. Vanda celebica (Vanda mungil Minahasa)
  27. Vanda hookeriana (Vanda pensil)
  28. Vanda pumila (Vanda mini)
  29. Vanda sumatrana (Vanda Sumatera)

Friday, February 1, 2013

Anggrek Baru (Tetramicra Riparia) Ditemukan di Karibia Akhir 2012


Dua spesies anggrek baru ditemukan pada akhir tahun 2012, seperti yang ditulis pada web nbcnews pada tanggal 28 desember 2012. Salah satu spesies tersebut merupakan anggrek terbaru dan spesies anggrek dengan bunga paling halus. , dengan bunga putih kecil lebih kecil. Bunga ini dapat ditemui di tengah batu-batu dekat tepi sungai di pegunungan terpencil di Kuba timur. Kedua anggrek ini diidentifikasi oleh ahli botani di Kuba. Pulau-pulau di Karibia yang memiliki lebih 25.000 spesies anggrek terselip hutan dan sungai.

Spesies baru bernama Tetramicra riparia, di sepanjang sungai berbatu di pegunungan Baracoa, salah satu daerah rainiest dan paling dieksplorasi di Kuba, Ángel Vale, seorang peneliti di University of Vigo di Spanyol, mengatakan dalam sebuah pernyataan . Tanaman ini memiliki basis, luar biasa luas kokoh: hampir empat kali lebih besar kolomnya,

Image: Tetramicra riparia, a new orchid species Vale dan rekan-rekannya sedang mempelajari anggrek di seluruh Greater Antilles (Kuba, Jamaika, Hispaniola, Puerto Rico) untuk merekonstruksi sejarah evolusi mereka dan menganalisis pengaruh penyerbuk dalam perkembangan mereka. Salah satu misteri mereka bertujuan untuk memecahkan adalah apakah anggrek penipuan memiliki keragaman yang lebih besar daripada yang lain nektar yang memproduksi spesies.

Coba anda bayangkan jika peneliti seperti ini berasal dari Indonesia, tentu di Indonesia akan banyak sekali anggrek baru yang ditemukan di pedalaman Kalimantan.

Sumber : http://www.nbcnews.com