Saturday, February 2, 2013

Budidaya Tanaman Anggrek

Budidaya tanaman anggrek tergolong sulit bagi orang yang memiliki kehidupan di kota besar, dikarenakan anggrek membutuhkan hawa yang dingin dan lembab. Anggrek juga merupakan salah satu tanaman yang membutuhkan perhatian khusus. Anggrek telah dibudidayakan sejak 50 tahun yang lalu dan sekarang telah mengalami banyak perkembangan metode budidaya dengan teknologi yang ada. Banyak yang telah memanfaatkan anggrek sebagai penghias halaman rumah atau sebagai simbol kasih sayang, bahkan anggrek telah menjadi bunga nasional di negara Thailand dan Singapura. Biasanya penanaman anggrek dapat menggunakan pot atau ditempel pada tanaman lain. 

Budidaya Anggrek

Yang perlu diperhatikan dalam budidaya anggrek adalah sebagai berikut :
  1. Intensitas cahaya matahari
  2. Ketinggian tempat
  3. Udara dan kelembaban
  4. Fotoperioditas 
  5. Tempat tanaman
  6. Media
Intensitas Cahaya Matahari
Pemilihan tempat yang sesuai untuk tanaman anggrek penting untuk dilakukan, namun hal ini perlu disesuaikan juga dengan jenis anggrek. Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang diperlukan, anggrek dapat dikategorikan dalam 3 jenis:
  • anggrek yang membutuhkan 100% cahaya matahari (terkena sinar matahari langsung); contohnya Arachnis, Renanthera, Vanda
  • anggrek  yang membutuhkan 40-50% cahaya matahari (setengah ternaungi); contohnya Cymbidium, Oncidium, Vanda, Dendrobium, dan  Cattleya
  • anggrek  yang membutuhkan <25% cahaya matahari (daerah teduh); contohnya Paphiopedilum dan Phalaenopsis
Ketinggian Tempat
Jenis anggrek yang berbeda juga menentukan perbedaan ketinggian tempat tumbuh yang sesuai. Berdasarkan ketinggian tempat anggrek dibagi menjadi 3 kelompok:
  • anggrek yang tumbuh baik pada ketinggian 1001 m dpl; contohnya Cymbidium, Miltonia, dan Paphiopedilum
  • anggrek yang tumbuh baik pada ketinggian 501-1000 m dpl; contohnya Dendrobium, Cattleya, Phalaenopsis, dan Oncidium
  • anggrek yang tumbuh baik pada ketinggian 500 m dpl; contohnya Arachnis, Renanthera, dan Vanda
Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara yang baik dapat membuat pertumbuhan anggrek menjadi lebih optimal, yaitu udara yang berhembus dengan lembut secara terus-menerus. Oleh karena itu budidaya anggrek biasanya ditaruh bukan dalam ruangan tertutup tetapi pada rumah rumahan yang terbuka, atau menggunakan kasa khusus untuk tanaman anggrek. Kasa khusus ini memang digunakan untuk memberi sirkulasi udara yang baik dan dapat menahan angin yang masuk kedalam rumah rumahan anggrek

Kelembaban Udara
Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan anggrek adalah tidak kurang dari 70%

Fotoperioditas
Fotoperioditas adalah lamanya penyinaran sinar matahari, sedangkan di Indonesia lamanya siang relatif berimbang dengan waktu malam sehingga cocok sebagai tempat tumbuhnya anggrek.

Tempat Tanaman
Tempat tanaman yang digunakan adalah pot yang memiliki lubang pembuangan air yang besar, sehingga air yang tersimpan dalam pot tidak mengendam dan membuat kadar air dalam pot semakin basah. Memang anggrek butuh lembab, tetapi tidak sampai selalu basah. Kesalahan dalam pemilihan pot atau tempat tanaman dapat membuat anggrek membusuk

Media
Media yang digunakan biasanya adalah arang kayu yang biasa dibuat untuk kompor pembakaran jaman dahulu, atau arang yang digunakan untuk memasak sate. Arang tersebut dibersihkan hingga bersih, dan biasanya pembudidaya anggrek menggodok dahulu arang tersebut dengan tujuan mengurangi bakteri yang bisa merugikan anggrek. Tujuan penggunaan arang ini adalah agar akar anggrek dapat melekat pada arang. Media lain yang bisa digunakan adalah akar akaran yang bisa dibeli di toko budidaya anggrek, media pohon juga bisa digunakan sebagai tempat melekatnya akar tanaman anggrek.

No comments:

Post a Comment