Anggrek hutan ini di Sumatera Barat sering disebut sebagai anggrek jenggot. Karena warna dan rupanya yang mirip dengan jenggot.
Anggrek alam jenis Corchdaceae ini tumbuh di kawasan hutan Taman Nasional Pulau Siberut, Sumatera Barat. Sayangnya, anggrek jenis ini sudah mulai terancam punah karena kerusakan hutan dan aktivitas perburuan liar.
Uniknya, anggrek ini punya lidah (labelum) yang berserabut panjang pada tepinya. Anggrek jenggot ini dapat hidup di dataran rendah sampai di ketinggian 1100 m dari permukaan laut.
Bunganya berwarna hijau apel mengeluarkan aroma wangi semerbak yang sangat menyengat, terutama kalau menjelang malam hari. Oleh karena itu, diperkirakan struktur fisik dan kimiawi bunga ini sangat khas untuk menarik perhatian serangga-serangga yang aktif di malam hari agar dapat menyerbuki bunganya.
Tanaman ini dapat berbunga sepanjang tahun, tergantung pada kedewasaan bulb nya. Keunikan bunganya membuat anggrek species ini menjadi “koleksi” wajib bagi para kolektor. Tidak mengherankan jika harga yang dibandrol untuk anggrek hutan ini cukup tinggi.
dikutip dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment